JENIS LITERASI DALAM KURIKULUM MERDEKA
Kegiatan implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri Sukamulya kecamatan Sumberharta sudah berjalan di hari kedua. Kegiatan yang diketuai oleh kepala sekolah ibu Echa Sriyanti, S.Pd. Workshop yang terselenggara tanggal 12-13 Juli ini diikuti oleh guru SD dan Guru SMP di lingkungan kabupaten Musi Rawas.
Pada hari kedua ini, materi pertama disampaikan oleh Bloger Musi Rawas yaitu Pak D Susanto S.Pd. Penulis tertarik untuk merangkum beberapa poin yang disampaikan mengenai jenis-jenis literasi yang akan kita temui pada Kurikulum Merdeka.
Kita pasti sudah sering mendengar dan membaca kata literasi. Ternyata literasi bukan hanya tentang literasi. Penting bagi siswa dan guru untuk memperoleh berbagai pengetahuan, terutama pengetahuan dasar.
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi atau Ditjen Dikti, ada enam jenis literasi dasar. Literasi ini penting untuk dimiliki siswa agar dapat mengembangkan keterampilan individu, baik akademik maupun non-akademik.
Pemerintah sendiri mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuan literasinya melalui gerakan literasi nasional atau GLN. Yuk kita kenali macam-macam literasi dasar yang perlu diketahui dan bagaimana penerapanya pada pembelajaran di Kurukulum merdeka
1. Literasi Baca dan Tulis
Menurut Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud), literasi baca dan tulis adalah kemampuan untuk memahami isi teks tersirat dan tersurat serta menggunakannya untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi. Menuangkan ide dan gagasan secara tertulis dengan susunan yang tepat untuk bergabung dalam lingkungan sosial sosial.
Proses literasi membaca dan menulis dapat meliputi membaca dan menulis bersuara, membaca dan menulis di bawah bimbingan guru, membaca dan menulis bersama, serta membaca dan menulis secara mandiri.
2. Literasi Numerasi
Literasi numerasi adalah kemampuan untuk menggunakan angka dan simbol yang berbeda dalam konteks matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam konteks kehidupan sehari-hari yang berbeda.
Literasi numerik juga merupakan kemampuan menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, dan bagan, menggunakan interpretasi hasil analisis untuk membuat prediksi dan mengambil keputusan.
Dalam penerapan di kurikulum merdeka, seorang guru dapat memberikan informasi berbentuk data seperti grafik, table atau bagan dan dapat membimbing siswa untuk menganalisa informasi tersebut.
literasi numerasi wajib dikuasai karena kita menjadi warga negara global yang siap menghadapi tantangan abad 21.
3. Literasi Sains
Literasi sains adalah kemampuan untuk memahami fenomena alam dan sosial di sekitar kita. Literasi sains adalah kemampuan untuk membuat keputusan ilmiah yang benar sehingga kita dapat hidup lebih nyaman, sehat, dan lebih baik.
Penguasaan literasi sains penting untuk berpikir kritis, memecahkan masalah secara kreatif, berkolaborasi dengan orang lain, berkomunikasi, dan mempersiapkan diri menghadapi tantangan abad ke-21. Seorang gur dapat membimbing murid dalam cara berpikir secara saintifik untuk memecah masalah masalah dalam pembelajaran .
4. Literasi Finansial
Siswa perlu menguasai literasi Finansial. Literasi finansial adalah pengetahuan dan keterampilan untuk menerapkan pemahaman konsep, risiko, keterampilan, dan motif ke dalam konteks keuangan. Literasi Finansial juga perlu dikuasai siswa agar dapat mengambil keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan.
Guru dapat dapat mengajarkan siswa pengetahuan dasar keuangan agar digunakan untuk berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat baik secara pribadi maupun sosial.
5. Literasi Digital
Di era modernisasi, literasi digital penting dikuasai oleh siswa. Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan media digital secara etis dan bertanggung jawab untuk memperoleh dan menyampaikan informasi. Penguasaan literasi digital sangat penting.
Literasi digital memungkinkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif, memecahkan masalah, berkomunikasi lebih lancar dan berkolaborasi dengan lebih banyak orang. Dalam hal ini guru dituntut untuk mengawasi dan membimbing siswa dalam pembelajaran akses digital
6. Literasi Budaya
Literasi Budaya adalah Pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Kemampuan dimana individu tersebut memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.
Sebagai penerus bangsa, siswa Indonesia harus memahami budaya negaranya. Dengan pendidikan budaya, siswa bangga dengan identitas dan budaya Indonesia. Guru harus memberikan pengarahan pada siswa untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan budaya Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar