Minggu, 22 Agustus 2021

Sekolahku Sayang Sekolahku Malang

Hai sobat literasi📖🤗 

Terima kasih dah mampir ke blognya Mak Ve, yuk simak cerita singkat Mak Ve mengenai sekolah tempat Mak Ve Mengabdi.  

Sekolah dasar yang terletak di kaki Bukit yang dikelilingi oleh perkebunan sawit dan perkebunan karet ini sudah berdiri sejak era 80an. Menurut cerita guru senior disana pak Mardiaku, S.Pd. sekolah ini awal berdiri dibangun menggunakan dinding bambu dan atap jerami. 

Kegiatan belajar hanya menggunakan sarana prasarana seadanya. Sekolah ini merupakan satu satunya sekolah yang berada di desa Bukit Aman. Sehingga peserta didik yang ada di sekolah ini adalah asli penduduk Bukit Aman. 

Ruang belajar siswa saat ini

Pembelajaran sejak berdiri menggunakan cara tatap muka langsung. Pendidik di sekolah sejak awal berdiri memanfaatakan tenaga pendidik dari desa dengan status guru honorer. Sebelum tahun 2018 status desa Bukit Aman sebagai desa 3T akhirnya mengharuskan dinas pendidikan dan kementerian Pendidikan dan kebudayaan mengirimkan tim GGD atau Guru Garis Depan untuk mengabdi di SDN Bukit Aman. 

Jumlah guru GGD ada 2 orang yang berasal dari luar daerah Bukit Aman sehingga mengharuskan mereka untuk mukim di desa ini. Ibu Kholinda, salah satu GGD asal salatiga menceritakan pengalamannya saat awal masuk di Desa Bukit Aman, dimana harus melewati jalan berlumpur dan menanjak, sehingga mau tidak mau beliau harus mukim di Bukit Aman. 

Pembelajaran di SD ini saat sebelum pandemic masih berlangsung seperti biasa dengan cara tatap muka dan berlangsung setiap hari.  Keceriaan dan semangat anak anak begitu terlihat saat mereka sudah berada di sekolah. Semua kegiatan berjalan dengan normal dan kegiatan pembelajaran pun berdampak langsung pada motivasi anak-anak untuk selalu hadir di sekolah. 


Namun, keceriaan dan semangat anak-anak ini harus sirna semenjak kehadiran pandemic Covid-19 yang berakibat dalam berbagai bidang tak luput bidang pendidikan. Mulai dari PSBB tahun lalu kegiatan anak-anak terbatasi oleh peraturan dan kebijakan terkait pandemic. Jika sekokah di Kota bisa menggunakan metode Daring lain halnya dengan anak-anak di Bukit Aman, mereka terkendala Signal dan Handphone Android yang tidak semua dimiliki oleh anak-anak tersebut. 

Hingga pandemic tahun ini dan adanya aturan PPKM, kegiatan belajar akhirnya tetap menggunakan metode Tatap Muka Terbatas, seperti tahun ajaran ini menggunakan Jadwal bergantian antar dia kelas, Senin dan Selasa untuk kelas 1 dan 2, Rabu dan Kamis untuk Kelas 3 dan 4 serta Jumat dan Sabtu untuk kelas 5 dan 6. Dampak buruk yang ditimbulkan dari keterbatasan tatap muka jelas lebih banyak, mulai dari materi pelajaran yang disampaikan tidak tercapai hingga minimnya pembentukan karakter disekokah terhadap siswa. 

Dalam tulisan ini, penulis hanya bisa berdoa semoga musibah wabah ini segera berlalu dan keadaan kembali berjalan seperti biasa, sehingga keceriaan dan semangat anak untuk menimba ilmu serta menambah pengalamannya di sekolah tidak dibatasi oleh aturan atau kebijakan dari Pandemic Covid-19 ini. 

Salam Literasi📖

Tulisan ini dipersembahkan untuk anak-anak peserta didik di SDN Bukit Aman, ayo semangat jangan patah arang untuk selalu mengejar ilmu💪





22 komentar:

  1. Dampak pandemi yg global dirasakan oleh sebagian besar peserta didik di negeri ini. Semoga lekas usai..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar ibu, aamiin semoga Indonesia segera membaik🤲🤲

      Hapus
  2. Aamiin. Semoga pandemi ini segera berlalu, dan anak-anak kita bisa belajar kembali seperti sedia kala.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin,,, bener ibu semoga anak anak kembali semangat seperti sebelum adanya pandemi🤲

      Hapus
  3. Semoga harapan dan doa kita terkabul bisa kembali tatap muka dan bertemu dengan anak-anak ceria Indonesia

    BalasHapus
  4. Aamiin... rasa dan do'a yang sama

    BalasHapus
  5. Aamiin, tetap semangat buu

    Semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapp bapak, walau dlm kondisi seperti ini tidak mengurangi semangat kita untuk selalu berinovasi dan menginspirasi💪

      Hapus
  6. Sejarah sekolahnya sungguh luar biasa. Dengan kesabaran, suasana sekolah pun berubah menjadi lebih baik. Semoga hal ini membuat guru semakin semangat mengajar. Semoga pandemi lekas pergi. Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih 🙏 aamiin.. Perlu menggali motivasi untuk semangat dalam mencerdaskan anak anak di daerah yg jauh dr signal💪💪

      Hapus
  7. Luar bisa smoga pandemi cepat berlalu, sabar dan sukses ya bu

    BalasHapus
  8. Menarik sekali perjalanannya sekolahnya, Bu

    Pandemi ini memang berdampak besar bagi kehidupan kita. Semoga pandemi ini segera terkendali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu, sempat dlm perjalanan mau kesekolah dpt musibah ditabrak mobil dump truk sawit. Pokoknya butuh keikhlasan untuk bs istiqomah berjuang demi anak didik🤗

      Hapus
  9. Tetap semangat di masa pandemi. Semoga segera berlalu dan keceriaan anak sekolah kembali terlihat.

    BalasHapus
  10. Semoga pandemi ini segera berlalu. PTMT adalah sebuah kemajuan. Semangat!

    BalasHapus
  11. Dua jemppol untuk Ibu Ve.
    Semoga pandemi segera berakhir, sehingga keceriaan peserta didik kembali lagi setiap hari.

    Salam kenal Bu...
    Sehat selalu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga pak Indra, aamiin sehat selalu juga buat bapak

      Hapus

Satu Akun Untuk Beragam Kebutuhan Belajar Anda

Akun Pembelajaran atau lebih dikenal akun belajar.id. Mak Ve tertarik untuk membahas sedikit mengenai akun belajar+  website : belajar.id, t...