Assalamu'alaikum🍂
Bismillah
Salam Literasi📚
Hai sobat Mak Ve, makasih ya sudah mampir lagi di blog Mak Ve. Kali ini saya menyesuaikan tema grup kita yaitu optimis di kamis yang manis.
Apa arti dari optimis? Kali ini penulis tertarik membahas optimis dari sudut pandang Islam.
Apa optimisme dalam pandangan Islam. Optimis dalam hidup adalah satu keyakinan bahwa kita mampu, dan itu yang membuat kita termotivasi untuk berusaha. Di balik keberadaan dunia dan isinya yang terhampar luas, sesungguhnya terkandung banyak sekali harapan bagi umat manusia yang mau berfikir dan berbuat. Harapan ini melekat dengan beragam aspek kehidupan yang dijalani.
Sepertinya pada masa pandemic saat ini, optimisme sangat dibutuhkan untuk pondasi yang kokoh bagi kita agar yakin bahwa selalu ada kemudahan dalam suatu kesulitan, salah satunya adalah makin berkembangnya dunia Blog di masa pandemic saat ini sebagai salah satu solusi pengalihan aktifitas positif bagi beberapa elemen masyarakat yang kebanyakan harus bekerja dari rumah sebagai efek pandemic covid-19.
Maka dari itu sebagai umat muslim yang memiliki pondasi iman dan islam hendaknya memiliki optimisme yang tinggi dalam setiap ranah kehidupan.
Bahkan bagi orang-orang yang beriman, suatu harapan harus tetap melekat hingga akhir kehidupannya. Itulah harapan ketika hendak memasuki alam keabadian. Harapan tidak boleh sirna selama manusia masih menjalani hidup. Ia harus tetap tumbuh seiring dengan rasa optimis dalam menghadapi kehidupan. Harapan adalah oksigen bagi jiwa yang menjalani kehidupan dengan penuh optimisme. Tanpa adanya kekuatan dari harapan dan optimisme, derasnya gelombang kehidupan akan menghanyutkan manusia dalam keputusasaan. Apalagi, keputusasaan, di samping melemahkan semangat berjuang, sifat ini bukanlah karakter dari hamba yang beriman.
Optimisme Dalam Pandangan banyak sekali tercantum dalam ayat ayat dalam Album Quran, diantaranya sebagai berikut :
”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Ali Imran :139)
Dan dalam ayat lainnya Allah SWT juga berfirman :
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah,’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan); ‘Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Fushshilat : 30)
Salah satu hal yang membuat tetap berlangsungnya kehidupan kita saat ini karena adanya keyakinan akan adanya pelangi setelah hujan, akan ada kemudahan setelah kesulitan, dan akan ada kenyataan setelah impian.
Bukankah keyakinan ini sudah lebih dari cukup untuk menjadi landasan, agar kita senantiasa memiliki harapan dan optimisme dalam hidup, dengan optimis maka apa yang menjadi tujuan dalam hidup mampu diwujudkan, walaupun mungkin tidak semuanya yang dapat terwujud namun setidaknya kita sudah berusaha dengan dasar pondasi optimis, Wallahu A’lam, semoga bermanfaat.
Tulisan ini dipersembahkan untuk semua guru di Indonesia yang senantiasa optimis bahwa pendidikan akan terus maju dan berkembang diikuti perbaikan mutu dan kualitas diri dari pendidiknya😁🇮🇩💪
Yakin, akan ada kemudahan setelah kesulitan, jd be optimist..
BalasHapusSip bener bgt bund😍
HapusTerima kasih tausiahnya, Mak Ve.Pas pula membacanya di hari Jumat. Semoga optimisme kita berbuah keberkahan.
BalasHapusSama2 bunda, aamiin,,, 😍
HapusMemang, harus terus optimis karena kehidupan ini terus berjalan. Sekadar saran, untuk penulisan nama Allah, di belakangnya jangan disingkat. Ditulis saja lengkap: Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Begitu juga dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, jangan SAW. Ini bagian dari adab kita kepada Allah dan nabi-Nya. Terima kasih.
BalasHapusNggeh pak. 🙏🙏🙏
HapusMantapp siap optimis semoga semakin dan terus bisa selalu optimis🤗
BalasHapusBener mbak, harus siap optimis😍😁
HapusMakasih tulisannya. Uraiannya kerrn dan brbobot
BalasHapus